Thursday, July 21, 2011

Kereta Mudik EDAN



Mudik lebaran tahun 2011 ini sangat EDAN, terutama untuk moda transportasi kereta api. Kebijakan reservasi tiket bisnis – eksekutif 40 hari sebelum keberangkatan pun ludes dalam sekejap. Harganya pun tidak main – main, bagaimana tidak, harga tiket lebaran ini melonjak lebih dari 2 kali lipat di hari biasa. Sebagai contoh, kereta bangunkarta yang hari biasa seharga 255ribu pun menjadi 550rb, gajayana yang seharga 310rb menjadi 650rb, kereta bima 305rb pun berubah menjadi 550rb. Hampir sama dengan tiket pesawat terbang.
( dari berbagai sumber )

Loket pembelian pun juga tetap saja ramai, bahkan meskipun sudah disediakan agen – agen penjualan tiket tetap saja antrian mengular di sejumlah stasiun. Oleh karena itu, selain harganya yang mencekik leher,
diperlukan perjuangan ekstra untuk membeli tiket dengan mengantri sejak pagi hari. Tak sedikit pula masyarakat yang kecewa karena kehabisan tiket. Tapi mereka yakin bahwa ada satu dua tiket yang sebenarnya masih ada, namun tidak dijual oleh petugas ( mungkin ada semacam titipan dari orang terdekat )
Who knows

Sebenarnya apa sih yang dipikirkan pemerintah?
Oke, kita kesampingkan saja peningkatanharga = peningkatan layanan ( karena itu masalah klasik yang semua orang juga sudah tahu)
Mengapa pada saat masyarakat sangat memerlukan transportasi seperti pada masa lebaran ini, pemerintah atau pihak kereta api malah menaikkan harga ? apakah mereka ingin mencekik masyarakat ? dengan memanfaatkan momen seperti ini
Mentang – mentang mudik lebaran, banyak masyarakat yang memilih mode transportasi kereta api. Yang setiap gerbongnya hampir pasti terisi penuh. Mereka seenaknya saja menaikkan harga setinggi langit.
Atau momen seperti ini dimanfaatkan untuk mendongkrak pendapatan mereka ?

Satu pemikiran saya yang ( terpaksa ) saya terima sendiri adalah mungkin pada saat operasional hari – hari biasa, pihak kereta api mengalami kerugian. Sehingga momen lebaran ini dimanfaatkan untuk menutupi kerugian itu.

Iya kalau merugi, kalau tidak ? buat apa menaikkan harga setinggi itu? Hanya menyengsarakan masyarakat

No comments:

Post a Comment