Wednesday, June 12, 2013

Pendakian Cikuray : Dengkul Mepet Bathuk



Yak seperti biasa, kalau ga salah kemarin sekitar akhir bulan April habis UTS saya dan kawan kawan jalan - jalan ke Kabupaten Garut. Di garut ada 3 gunung yang banyak dikunjungi oleh pendaki yaitu Gunung Papandayan, Gunung Guntur, dan Gunung Cikuray. Tujuan kita kali ini adalah Gunung Cikuray. Gunung ini memiliki ketinggian 2818 mdpl merupakan gunung yang tertinggi.. di Garut hehe. Setelah mempersiapkan segala peralatan dan logistik, serta ngumpulin info info dari inet kami siap berangkat. Pasukan kami kali ini ada delapan ekor yaitu Mamet, Pujo, Daud, Boris,  Alfiyan*cuk, Elok, Hafiz dan saya.


Jumat 26 April

Hari sabtu sore kami setelah semua siap kami berangkat naik angkot dari kampus ke Terminal Baranangsiang dan dilanjut ngebis sampai Terminal Kampung Rambutan. Dari sini kita naik bis menuju ke Garut. Sepanjang perjalanan diisi dengan tidur hehe. Udah gitu doang pas tanggal 27 nya, naik angkot naik bis naik bis, udah hehe.


Sabtu 27 April

Dari Garut kami naik ke kaki Gunung Cikuray menggunakan mobil pick up. Kalau ga salah ada 3 jalur untuk mendaki gunung ini, yakni dari perkebunan teh Dayeuhmanggung, Cikajang, dan Bayongbong. Kali ini kamu melewati jalur Dayeuhmanggung. Mobil pick up yang kami tumpangi melesat menuju perkebunan teh. Mampir sebentar di pos pendaftaran dengan membayar biaya administrasi serta meninggalkan kartu identitas di sini. Melewati portal pos penjaga, mobil pick up berjalan pelan karena jalur yang berbatu. Kebun teh terbentang di kiri kanan jalan. Sesekali terlihat ada petak tanah kosong yang baru ditanami pohon untuk reboisasi. Pemandangan yang paling indah terlihat di langit. Bulane gedi bunder seser padang njingglang menerangi alam sekitar. Ya, bulan yang terlihat bundar sangat besar sungguh pemandangan yang menakjubkan



Fajar menyingsing kami tiba di pemancar. Di pemancar ini sebagai tempat pemancar sinyal televisi nasional serta start awal pendakian Gunung Cikuray. Setelah sholat subuh dan mengisi logbook di warung dekat pemancar, kami berdoa dan segera berangkat. Sempat turun titik - titik hujan yang lembut namun alhamdulillah hanya sebentar. Setelah itu cuaca kembali cerah. Kami mulai berangkat sekitar pukul 7.00


Trek awal berupa kebun teh yang terhampar. Setelah masuk hutan kami segera mencari lapak untuk mengisi perut. Ya, saya sengaja sarapan di tengah jalan karena sungkan kalo mau sarapan di deket warung pemancar tadi. Biasalah wong jowo gak penakan karo wong liyo masio cuman hal sepele koyo ngunu, hehe.  Menu pagi ini cukup sederhana tapi saya lupa kemaren menunya apa :| Oiya pas makan ini ada sedikit insiden. Teh yg dikasih dari Tiara ternyata rasa tanah.. Tanah? iyeh kaya teh dicampur tanah haha alhasil teh sekotak langsung masuk trashbag deh hehe. Nah abis itu idung saya kenyonyos gelas alumunium :| Gak merhatiin sih gelasnya saya taro deket kompor . Untungnya petugas medis kami cukup sigap sehingga idung saya tertolong oleh bioplacenton hehe.



Lanjut jalan, gunung cikuray ini terkenal dengan tanjakannya yang tiada maaf. Jalurnya nanjaak terus, hampir ga ada bonus di sini. Sakung nanjaknya yang terus - terusan bagaikan dengkul mepet nang bathuk. Oiya disini juga tidak ada sumber air, jadi kawan - kawan kudu persiapan bawa air yang cukup. Meski begitu kemarin saya menemukan bocoran pipa di pos awal. Lupa saya di pos berapa. Pos demi pos terlewati, ditemani dengan suara semacam kera yang bersahutan. Kalau tidak salah gunung ini ada 6 pos ditambah dengan pos puncak bayangan. Sayang kemaren ga catat waktu di pos - posnya. Yang pasti kami siang hari sampai di pos bayangan, rehat sejenak, makan siang dan sholat. Kemudian dilanjut lagi ngetrek sampai puncak. Kami sampai puncak sekitar pukul 16.25 Di puncak terdapat suatu bangunan kecil dan teman - teman bisa memanjat ke atasnya untuk mencapai 2121 mdpl hehe selisih 3 meter dari tanah yg di puncak.


Ketika kami sampai di puncak sudah ada beberapa pendaki yang mendirikan tenda di puncak. Namun kami sedikit turun untuk mencari lapak sendiri. Sore itu sunset tidak terlihat karena memang cuaca yang berawan. Malam hari diisi dengan sambung menyambung kalimat, haha gak nyambung koseek. Kerlap - kerlip lampu kota Garut terlihat sangat indah dari puncak, ya malam itu cukup cerah sehingga tidak menghalangi keindahan alam di malam hari.Malam hari di puncak ini kami juga bisa menikmati moonrise lho hehe ini moonrise yang saya lihat setelah dari Palu. Setelah masak - masak, kocak - kocak, semua udah mulai capek dan bergumul dengan sleeping bag. Sebelum tidur saya sempat memandangi bulan yang sungguh indah karena berpendar membentuk halo yang cukup besar dan sangat menakjubkan. Hari ini saya dapat menikmati 3 macam keindahan bulan yang tak setiap hari dapat dinikmati :)



Minggu 28 April

Terbangun, langsung keluar tenda dan menuju ke puncak. Menemani sang surya menampakkan wujudnya. Sunrise yang terlihat sangat indah dari puncak tertinggi Garut. Lautan awan bagai kumpulan kapas yang menggoda untuk melompat ke atasnya. Selesai menikmati sunrise kami segera beberes dan sarapan untuk selanjutnya kembali turun ke bawah. Karena keasyikan di puncak, kami turun ke bawah sekitar pukul 11.00. perjalanan turun ini kami hampir tersesat. Setelah di cek dengan GPS ternyata memang kami mengambil jalur yang salah. Untungnya masih belum jauh dari jalur awal. Turun dari puncak, seperti biasa, perjalanan turun lebih cepat dari perjalanan naik. Sampai di kebun teh kami bernarsis ria sejenak dan sampai di pemancar sekitar pukul 15.00.

Kemudian kami segera turun ke Terminal Garut dan cao balik ke Bogor. Alhamdulillah sampai di Bogor sekitar dini hari sebelum subuh.



Terima kasih dan sampai jumpa di perjalanan selanjutnya :)












No comments:

Post a Comment