Saturday, July 14, 2012

Pangrango : Great Experience


sunrise di puncak

Gunung Pangrango masih merupakan gunung di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango. Setelah sebelumnya kami mendaki gunung Gede, kali ini kami akan menaklukkan gunung Pangrango. Dengan tinggi sekitar 3019 mdpl, gunung ini merupakan gunung tertinggi kedua di tanah Jawa Barat setelah gunung Ciremai.

Perjalanan yang diikuti 13 orang ini dilakukan setelah liburan UAS, ya itung – itung melepas kepenatan setelah ujian lah. Dari kampus Dramaga kami berangkat ke Cibodas, kawasan TNGGP menggunakan 1 angkot carteran dan 2 motor. Kami berangkat sekitar pukul 10 malam. Sekitar 2 jam kemudian kami sampai di TNGGP, setelah itu kami naik ke pos pemeriksaan dan beristirahat di sana sambil menunggu pagi. Sedangkan saya dan beberapa temen cowo menuju pos tersebut, menonton pertandingan euro Inggris vs Italia :D

matipala team
Esok paginya kami segera bersiap, sholat subuh, sarapan, pengecekan simaksi, dan langsung mendaki sekitar pukul 7 pagi. Medan awal berupa jalanan berbatu serta jembatan kayu dan beton. Jalanan ini memang juga dibuat untuk pengungjung yang hanya ingin menikmati air terjun Cibeureum saja. Saya berjalan paling depan bersama devi dan apis. Sampai di pos Panyangcangan, kami tetap lurus mengikuti jalanan berbatu dan sampai di air terjun Cibeureum, foto – foto sebentar, eehh.. Bang Udin tiba – tiba nongol dan menyuruh kami untuk segera balik. Sampai di pos Panyangcangan teman – teman yang lain sudah menunggu kami, hehe mangapin yak :D


Langsung kami melanjutkan perjalan. Rombongan terbagi menjadi beberapa grup, grup yang di depan, tengah dan belakang. Sampai di curug air panas, saya melangkahkan kaki dengan hati – hati berharap ga terpeleset dan mencoba menghindari  terkena air panas. Tapi apa daya akhirnya kaki saya yang hanya memakai sandal tercelup dalam air panas, nyesss.... lumayaaan.. haha

air panas
Selanjutnya adalah pos kandang batu kami sampai di sini sekitar pukul 11 siang. Setelah beristirahat sebentar, kami memutuskan untuk makan siang di sini saja. Menu siang ini cukup nasi, mi instan, dan tempe dan saya kebagian masak nasi. Nasi yang saya bikin lumayan enak loh, meskipun harus dimarah marahin ama mbak devi :D Setelah itu kami segera melanjutkan perjalanan ke kandang bandak, di tengah perjalanan terdapat ulet bulu yang cukup banyak, geli sih tapi cuek aja. Sampai di kandang badak, sholat dulu, istirahat sebentar. Karena semua anggota tim menyatakan siap untuk menuju puncak pangrango saat ini juga akhirnya kami segera berangkat dari kandang badak sekitar pukul 2 siang. Di pertigaan setelah kandang badak kami mengambil arah ke kanan menuju pangrango, arah ke kiri merupakan puncak gede.

Perjalanan menuju puncak pangrango banyak terdapat pohon tumbang yang memaksa kami untuk memanjat, melompat, menunduk, merebah. Rombongan kembali terbagi dalam bagian depan, tengah, dan belakang. Saya berjalan di depan bersama devi, apis, dan suci. Jalanan mulai didominasi oleh tanjakan – tanjakan yang cukup tinggi yang harus dipanjat. Selain itu juga harus melewati jalanan yang sempit. Di tengah jalan, saya tinggal bertiga bersama devi dan apis. Semakin ke atas udara semakin dingin, hal ini memaksa saya yang cuma make kaos doang untuk mengenakan jaket biar ga dingin.

Perjalananan terasa semakin berat dan lama. Namun secercah semangat tiba – tiba muncul. Saya yang melihat tumbuhan edelweiss di tengah jalan, berasumsi bahwa puncak semakin dekat :D Saya benar – benar bersemangat kali ini. Mempercepat langkah untuk menuju puncak sebelum matahari terbenam. Dan alhamdulillah saya, apis, dan devi dapat mencapai puncak pangrango sekitar pukul 17.30 namun sayang ga bisa menikmati sunset soalnya arah pandang di puncak pangrango mengarah ke timur. Karena saya yang bawa nesting dan kompor, saya pun bikin kopi di puncakk.. Hmm.. dikmatnya nyeruput kopi di puncak. Untuk membunuh rasa penasaran dengan lembah mandalawangi, saya pun ambil headlamp, turun ke arah barat, menuju lembah tersebut. Sekitar 5 menit, saya bisa menikmati hamparan padang edelweiss dengan latar sunset yang indah. Hmmm.... sendiri, di lembah mandalawangi, nikmat J

sunset di mandalawangi
sunset di puncak
Segera saya naik kembali ke puncak sebelum gelap. Di puncak ternyata sudah ada pujo dan bastyan yang menyusul kami untuk segera turun. Ternyata karena ada beberapa temen yang sudah ga kuat nanjak, jadi mereka mendirikan tenda di bawah dan beristirahat di sana. Ok, kami pun segera turun ke bawah dan tidak lama kemudian sampai di camp. Kembali kami menyiapkan makanan, sebenarnya ingin ingin masak tumis, namun karena sudah malam dan agar dapat cepat istirahat, mi instan dan nasi abon sudah cukup. Kemudian kami segera masuk ke tenda dan tidur lelap, namun tidak untuk saya dan apis. Kami masih enggan masuk tenda, kami bikin apa aja yang bisa dimakan, hehe mulai dari wedang susu jahe merah samapai bikin sup makaroni.. Hmmm.... setelah puas kami segera masuk tenda, pake sleeping bag, dan tidur.

Paginya, temen2 yang belum menikmati puncak segera bergegas naik lagi untuk mengejar sunrise. Saya dan pujo ikut naik lagi nemenin mereka, lumayan lah 2 kali ke puncak dan 2 kali ke lembah mandalawangi, hehe. Pemandangan sunrise di puncak sungguh indah, dengan latar belakang gunung, gunung apa saya gatau hehe.. kemudain kami menuju lembah mandalawangi dan menikmati pagi di sana.. Hmm.... Subhanallah kemudian kami segera turun kembali menuju camp.

Kami segera masak dan sarapan pagi dengan menu nasi dan tumis sayuran. Oke setelah packinr beres kami segera turun. Pukul 10 pagi kami turun. Istirahat sebentar di kandang badak dan turun lagi menuju kandang batu. Sampai di kandang batu sekitar pukul 1 kalo ga salah. Di kandang batu kami makan siang dan sholat dhuhur. Kemudian langsung turun sekitar sejam kemudian. Alhamdulillah tim sampai di pos satu sekitar pukul 17.30 kami segera turun untuk sholat dan segera kembali ke Dramaga :D
 maap kalo ceritanya kepanjangan, jadi curhat dah, haha 

Nice trip

air terjun cibeurum



No comments:

Post a Comment